TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
“Pengetahuan tentang budaya Tari
Saman”
DISUSUN
OLEH
FADHEL IJLAL FALAH (52417025)
KELAS
1IA06
TEKNIK
INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR #
DOSEN : HERNA, SKOM., MIKOM
DOSEN : HERNA, SKOM., MIKOM
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki
aspek sosial budaya yang bermacam -macam. Indonesia mempunyai 67 budaya yang
terbesar dari Sabang sampai ke Merauke dan penduduk Indonesia lebih dari 200
juta jiwa dalam 30 kesatuan suku bangsa.
Dari pernyataan tersebut dapat kita ketahui
bahwa Indonesia merupakan Negara yang kaya raya akan sumber daya alam, Sumber
daya manusia dan sumber daya budaya yang melimpah. Bangsa kita merupakan bangsa
yang serba multi, baik multi bangsa, multi agama, maupun multi Budaya. Bahkan
banyak dari budaya kita dipamerkan dan dipertontonkan di pameran luar negeri.
Kebudayaan melingkupi segala hal yang termasuk
keseluruhan hasil cipta, karsa, dan karya manusia, termasuk didalamnya
benda-benda hasil kreativitas dan ciptaan manusia, lagu daerah, dan kesenian
daerah lainnya.
dengan
hal tersebut,saya akan memberikan suatu informasi mengenai kebudayaan tari
Indonesia khususnya tari saman yang mungkin berguna sebagai informasi bagi
pembaca. Saya tertarik membahas materi ini karena menurut saya saat ini
kebudayaan Indonesia hampir terlupakan oleh masyarakat, khususnya para remaja.
Mengingat kemajuan budaya barat dan globalisasi dengan harapan masyarakat lebih
dalam mengetahui tari saman dan akan terus melestarikannya di generasi
berikutnya.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
Permaslahan yang diangkat dalam pembuatan
makalah dapat dilihat pada rumusan sebagai berikut:
1. Sejarah Tari Saman?
2. Apa makna dan fungsinya?
3. Bagaimana gerak tarinya?
4. Siapa penarinya?
1.3 TUJUAN
Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai
berikut
1.
Meningkatkan
rasa cinta terhadap tanah air
2.
Dapat
mengenali budaya daerah
3.
Memberi
dukungan peran budaya agar dapat menunjang budaya nasional
BAB II
TINJAUAN TEORI
Tari saman adalah salah
satu sarana yang berguna untuk menyampaikan pesan-pesan (dakwah). Tarian ini
juga melambangkan keagamaan, pendidikan, tingkah laku, kepahlawanan,
kebersamaan. Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan,
menampilkan seorang tua cerdik yang pandai atau pemuka adat yang mewakili
masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para
pemain dan penonton. Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu,
pemainnya terdiri dari para pria yang masih muda yang mengenakan pakaian adat.
Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan atau dipertandingkan antara
grup tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian ini dilihat pada
kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang
disajikan oleh pihak lawan.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Sejarah
Tarian ini dinamakan Saman karena diciptakan oleh seorang Ulama Aceh yang bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Pada mulanya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Kemudian tarian ini ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu sarana dakwah.
Tarian ini dinamakan Saman karena diciptakan oleh seorang Ulama Aceh yang bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Pada mulanya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Kemudian tarian ini ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu sarana dakwah.
Awalnya, Tari Saman hanya ditampilkan untuk acara-acara tertentu, khususnya saat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya, Tari Saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun semakin berkembangnya zaman, Tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Saat ini tari saman dapat digolongkan sebagai Tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu. Tari Saman juga dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.
Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.
Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis. Gerakannya beragam antara lain: gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring, dan gerak lengek. Keunikan tari saman adalah gerakan tangannya yang dinamis, perubahan posisi duduk pada penari, dan goyangan badan uang dihentakkan kekiri atau kanan ketika syyair lagu dinyanyikan. Tari saman tidak menggunakan musik hanya syair yang dinyanyikan serta suara tepukan tangan, dada, dan paha.
2. Makna
dan Fungsi
Tarian ini jadi lebih sering berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain.
Tarian ini jadi lebih sering berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain.
1.
Pada tari
Saman, terdapat 5 macam nyanyian : Rengum, yaitu sebagai pembukaan atau
mukaddimah dari tari Saman (yaitu setelah dilakukan sebelumnya keketar pidato
pembukaan). Rengum ini adalah tiruan bunyi. Begitu berakhir langsung disambung
secara bersamaan dengan kalimat yang terdapat didalamnya, antara lain berupa pujian
kepada seseorang yang diumpamakan, bisa kepada benda, atau kepada
tumbuh-tumbuhan.
2.
Dering,
yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
3.
Redet,
yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari
pada bagian tengah tari.
4.
Syek,
yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi
melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
5.
Saur,
yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh
penari solo.
3. Gerakan
Tari Saman
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang
menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga,
ketika menyebarkan agama Islam, syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno,
kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair
dakwah Islam demi memudahkan dakwahnya.
Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang
bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan
pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.
Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang
cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan
lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini
adalah bahasa Gayo). Selain itu, ada 2 baris orang yang menyanyi sambil
bertepuk tangan dan semua penari Tari Saman harus menari dengan harmonis. Dalam
Tari Saman biasanya, temponya makin lama akan makin cepat supaya Tari Saman
menarik.
4. Penari
Pada umumnya, tari Saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki. tetapi jumlahnya harus ganjil. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, tarian ini juga dimainkan oleh kaum perempuan. Pendapat Lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang dari 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.
Namun, perkembangan di era modern menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Di sinilah peran Syeikh, ia harus mengatur gerakan dan menyanyikan syair-syair tari Saman.
Pada umumnya, tari Saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki. tetapi jumlahnya harus ganjil. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, tarian ini juga dimainkan oleh kaum perempuan. Pendapat Lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang dari 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.
Namun, perkembangan di era modern menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Di sinilah peran Syeikh, ia harus mengatur gerakan dan menyanyikan syair-syair tari Saman.
5.
Kostum Tari Saman
Kostum atau busana khusus saman terbagi dari tiga bagian yaitu:
Kostum atau busana khusus saman terbagi dari tiga bagian yaitu:
·
Pada kepala:
bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi. Dua segi disulam
dengan benang seperti baju, sunting kepies.
·
Pada badan: baju
pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam benang putih, hijau dan
merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait, baju bertangan
pendek) celana dan kain sarung.
·
Pada tangan:
topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan warna, menurut
tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna menunjukkan
identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan kekompakan,
kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.
ANALISA
1. KEKUATAN (STRENGTH)
·
Kekayaan akan
keanekaragamn budaya Indonesia. ·
·
Tari Saman yang
indah dan memikat.
·
Tari Saman yang
mudah dipelajari.
·
Masyarakat selalu
membuka hati dan memberi ruang pada budaya daerah.
2. KELEMAHAN (WEAKNESS)
·
Arus globalisasi
kian kuat menjamah nilai-nilai kulturisasi.
·
Masyarakat lebih
mengutamakan gengsi mempelajari budaya asing.
·
Niai-nilai islami
yang terlalu kental dalam tari Saman.
·
kurangnya tenaga
pengajar tari-tarian daerah di masyarakat luas.
3. KESEMPATAN (OPPORTUNITY)
·
Banyak turis penikmat
keunikan budaya Indonesia yang mendokumentasikan budaya Indonesia sehingga
dikenal di seluruh dunia.
·
Setiap jenjang
pendidikan menyertakan tari-tarian daerah dalam ekskul.
·
Sebagian
pemuda-pemudi masih aktif mempelajari budaya daerah.
·
Pengadaan sanggar
tari bisa dijadikan alternatif menghadapi tuntutan hidup.
4. ANCAMAN (THREATS)
·
Menguatnya
pengaruh globalisasi pada arah kecintaan masyarakat terhadap budaya Indonesia.
·
·
Daerah Aceh asal
dari tari Saman yang terkenal akan GAM membuat takut.
·
Muncul tari-tarian
asing yang terlihat menarik.
·
Minimnya sarana
dan prasarana pemerintah untuk mengembangkan budaya daerah.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Tari Saman berasal dari Aceh diciptakan
oleh seorang Ulama Aceh bernamaSyekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari
dataran tinggi Gayo, TariSaman sangat terkenal karena Para penari saman dapat
bergerak serentakmengikuti irama musik yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur
itu seolahdigerakkan satu tubuh, tari saman juga dikenal sebagai tari seribu
tangan yang sangat menarik Pertunjukkan tari Saman tidak hanya populer di
negerikita sendiri, namun juga populer di manca Negara seperti di Australia dan
Eropa. Baru-baru ini Tari Saman Gayo tampil melalui program Europalia Art
Festival di sejumlah negara Eropa, pada tanggal 10 Oktober 2017 - 21 Januari
2018.
B.
SARAN
Sebagai generasi muda penerus bangsa, kita harus
melestarikan budaya yang ada di Indonesia dan menumbuhkan rasa cinta terhadap
tanah air. Salah satunya yaitu Tari Saman. Agar Generasi yang akan datang masih
bisa melihat keunikan tari saman ini.
DAFTAR
PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Saman
http://kebudayaan1.blogspot.co.id/2013/08/sejarah-dan-asal-usul-tari-saman.html